Kamis 23 Feb 2017 04:19 WIB
Catatan Ahmad Baluki (Ketua Umum HIMPUH)

Mitos Ular dan Tulah Ka’bah: Pejabat Orba Naik Haji

Masjidil Haram tempo dulu.
Foto:
Ketua Umum HIMPUH, Baluki Ahmad.

Pengalaman lain juga dialami Baluki ketika melayani pengusaha kaya di era Orde Baru yang tinggal di kawasan Pantura perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah.

“Saya tahu kampungnya dan kenal baik. Tiba-tiba saya diminta mengantarkannya naik haji. Padahal saya tahu di kampungnya itu ada mitos bahwa bila orang naik haji maka dia tidak akan selamat. Kalau toh bisa pulang, maka sesampai di rumah dia berubah menjadi ular,’’ kata Baluki.

Tentu saja adanya kepercayaan itu membuat dia gundah-gulana. Berulangkali sang pengusaha menyampaikan kerisauannya. Ini masuk akal, karena kalau dia benar pergi ke Makkah, maka dialah orang di kampung itu yang pertama kali naik haji. Meski kampung dan keluarganya dari dahulu adalah terdiri dari banyak orang yang kaya, menjadi haji atau naik haji adalah hal tabu sekaligus melanggar aturan adat nenek moyang.

‘’Nah ternyata setelah pulang jadi dia sehat-sehat saja. Tak ada yang berubah jadi ular. Mitos itu terbantahkan. Dan sejak itulah warga kampung itu berbondong-bondong naik haji,’’ tandas Baluki.

Seiring dengan terus meluasnya menunaikan ibadah haji dan umrah, bisnis pelayanan haji ziarah ke tanah suci ini pun makin meningkat. Ibadah haji dan umrah kian menjadi milik semua orang. Tanah suci adalah tempat yang makin gampang didatangi. Segala mitos tentang menjadi ular dan terkena ‘tulah’ setelah berhaji atau umrah tak terdengar lagi.

Maka kini keyakinan Islam pun merasuk kian dalam!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement