Selasa 10 Oct 2017 06:08 WIB

Minat Berumrah tak Terpengaruh Situasi Politik dan Ekonomi

Jamaah umrah Travel Wahana Mitra Wisata.
Foto: Muharom ahmad
Jamaah umrah Travel Wahana Mitra Wisata.

SURABAYA – Wakil Ketua Umum Himpuh Muharom Ahmad mengatakan prospek perkembangan bisnis travel umrah akan tetap berjalan dengan baik meski akan memasuki masa persiapan Pemiu 2019. Bahkan dia pun mengaku tak perlu khawatir dengan adanya sinyalemen bahwa di tahun mendatang kondisi perekonomian Indonesia tidak kunjung membaik.

‘’Orang pergi umrah atau haji tidak terpengaruh pada situasi politik maupun ekonomi. Ini dibuktikan bila melihat jumlah keberangkatan dalam beberapa tahun terakhir. Terlihat jelas perkembangan orang pergi umrah tetap saja , dan bahkan cenderung semakin meningkat,’’ kata Muharom, di sela acara Musyawarah Kerja Himpuh, di Surabaya (10/10).

Muharom yang juga pemilik travel haji-umrah PT Wahana Wisata menegaskan, bila bercermin pada pengalaman di beberapa tahun terakhir situasi ‘stabil’ itu tampak jelas. Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di mana saat itu pertumbuhan ekonominya mencapai 6,4 persen jumlah orang Indonesia yang melakukan umrah mencapai lebih daru 700 ribu orang.

“Begitupun pada masa pemerintahan Presiden Jokowi di mana pertumbuhan ekonominya turun hingga 5,2 persen, mereka yang berumrah tetap sebanyak itu. Bahkan dalam setahun terakhir jumlahnya naik menjadi sekitar 800 ribu orang. Ini karena adanya paket umrah murah yang kemudian banyak bermasalah itu,’’ ujarnya.

Pada situasi krisis akibat politik, misalnya waktu terjadinya Pilpres 2014 atau dengan maraknya demonstrasi pada waktu Pilkada DKI 2017, ternyata juga jumlah jamaah umrahnya tetap stabil. Gonjang-ganjing politik tetap tidak memberikan pengaruh signifikan atas minat orang Indonesia melakukan umrah.

‘’Jadi mereka tetap pergi ke tanah suci untuk menunaikan umrah. Umat Islam sudah paham dengan mana ibadah dan mana soal politik,’’ kata  Muharom.

Menurut statistik yang dikeluarkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi pada Juni lalu, hingga pertengahan tahun ini sudah  sekitar 6,75 juta visa telah dikeluarkan bagi umat Islam untuk melakukan ziarah ke Makkah dan Madinah.

Data tersebut juga menyatakan terjadi peningkatan hampir 6 persen dari jumlah peziarah urmah. Hal ini bila dibandingkan data pada peridoe yang sama pada tahun lalu, yakni terdapat 6,39 juta visa umrah yang dikeluarkan.

Dari data tersebut juga diketahui, orang Pakistan menduduki puncak daftar peziarah umrah tahun ini dengan total 1.446.284, naik 45 persen dibanding tahun sebelumnya. Orang Indonesia menempati urutan kedua dengan 875.958 peziarah, atau naik sebanyak 25 persen.

Orang-orang India berada di posisi berikutnya dengan 524.604 peziarah. Setelah itu peziarah umrah dari Bangladesh dengan  80.977 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement