Kamis 12 Oct 2017 10:47 WIB

Bila Arab Saudi Makin ’Membisniskan’ Umrah dan Haji

Pasangan jamaah ber-swafoto di balkon Masjidil Haram. REUTERS/Ahmed Jadallah
Foto:
calon jamaah umrah memadati bandara soekarno-hatta berangkat di malam tahun baru 2014

Dalam soal ini maka amat wajar, bila para pengelola bisnis travel umrah dan haji hanya tersenyum kecut. Mereka tak bisa bertindak apa-apa karena mereka tidak bisa memindahkan Makkah dan Madinah ke tempat lain.

Ya itulah, bila bisnis ini umrah dan haji sudah ‘dimonopoli’. Sekali lagi, kalau kecewa dengan pelayanan hotel, memang kemudian bisa memutuskan pindah ke hotel yang lain. Namun, kalau kecewa atas pelayanan selama jamaah umrah dan haji tinggal di Makkah dan Madinah, mana mungkin akan mampu  memindahkan dua tanah suci itu?

“Pemerintah Saudi tahu, meski kami merasa keberatan atau kecewa, akhirnya kami akan ikut saja. Umrah dan haji bagi Saudi kian menjadi ajang bisnis untuk mencari devisa negara,’’ kata pengusaha travel lainnya.

Jadi beranikah dan bisakah anda memindahkan Makkah dan Madinah bila kecewa atas layanan haji dan umrah? Jawabnya: tidak mungkin! Sama sekali tidak mungkin!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement