IHRAM.CO.ID, Oleh: Erdy Nasrul dari Makkah
JAKARTA -- Personel pengawas haji khusus menurutnya sangat terbatas, sehingga pengawasan haji khusus minim dilakukan.
Pelaksana Seksi Pengawasan Haji Khusus Daker Makkah Sholihin menjelaskan, pihaknya harus berbagi mobil dengan seksi pelayanan dan kepulangan untuk meninjau jamaah haji khusus.
“Pernah kami survei apartemen transit dari pagi sampai malam hanya dapat empat lokasi,” tandasnya.
Baca: Layanan Haji Khusus Dievaluasi
Sementara Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim menjelaskan, beberapa PIHK memilih apartemen transit cenderung dekat dengan Armina ketimbang Masjid al-Haram.
“Penyelenggara ingin mengondisikan jamaah lebih siap menghadapi puncak haji yang berat, serta lebih mudah mengorganisasi mereka untuk berpindah-pindah dari satu masy’ar ke lainnya, misalkan dari pemondokan ke Arafah, lalu ke Muzdalifah, dan Mina ,” ungkap Arfi.
Beberapa penyelenggara haji khusus memberikan pilihan kepada jamaah: jika ingin beribadah di Masjid al-Haram, akan disediakan kendaraan meski tidak selalu tersedia di hotel. Pihaknya juga akan mencermati temuan-temuan tim di lapangan seperti persoalan akomodasi.
“Ada beberapa hal yang memang menjadi penyempurnaan standar pelayanan minimal, antara lain kriteria dan masa tinggal di apartemen transit serta jumlah hunian tiap kamar. Kami akan mencermati hal tersebut,” ujar Arfi.