IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) tahun 2019 diperkiran sama dengan jumlah tahun 2018 sebanyak 1.521 orang. Meski jumlah TKHI tidak ditambah pelayanan terhadap jamaah haji harus tetap ditingkatkan.
"Untuk itu saya menyampaikan kepada semua ketua rombongan atau ketua regu sama-sama ikut berpartisipasi aktif dalam mengawal kesehatan jamaah," kata Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusup Singka saat dihubungi Republika.co.id, Senin (15/1).
Menurut Eka, mengenai persoalan kesehatan tidak bisa diselesaikan oleh petugas kesehatan saja. Namun harus ada peran serta jamaah itu sendiri untuk tetap sehat selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. "Jadi kesehatan jamaah itu sangat penting," katanya.
Eka memastikan TKHI telah memaksimalkan tugas-tugasnya selama di Tanah Suci dalam memantau kesehatan semua calon jamaah haji. Eka mengatakan, terbukti pada musim haji tahun 2018 jamaah puas dengan kerja para petugas kesehatan.
"Tapi kita tidak boleh lengah dan merasa puas. Kita harus tetap tawadhu beriktiar untuk itu," katanya.
Eka menambahkan apa saja yang perlu dievaluasi untuk meningkatkan pelayanan terhadap jamaah haji tahun 2019 nanti. Dia mengatakan, yang perlu di evaluasi itu tentang kesehatan jamaah haji itu sendiri.
"Karena jamaah yang lebih mengetahui kondisi kesehatannya. Sehingga siap berangat ibadah ke Tanah Suci," katanya.
Sementara evaluasi untuk para petugas kesehatan selama bertugas di Makah dan Madinah masing-masing petugas harus menambah kesigapan dan kehandalannya dalam melayani jamaah. "Petugas juga harus sigap, handal, amanah, responsif dan inisiatif," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
