Jumat 26 Apr 2019 15:43 WIB

10 Ribu Penganut Suni di Iran akan Berangkat Haji Tahun ini

10 ribu penganut Suni di Iran tidak mendapatkan perlakuan diskriminatif.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nashih Nashrullah
Jamaah haji Iran mengantri membeli kartu perdana lokal selepas tiba di Bandara AMA Madinah, Selasa (17/7). Tak seperti kebanyakan jamaah haji negara lain, seluruh jamaah haji pria Iran mengenakan setelan resmi ke Tanah Suci.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Jamaah haji Iran mengantri membeli kartu perdana lokal selepas tiba di Bandara AMA Madinah, Selasa (17/7). Tak seperti kebanyakan jamaah haji negara lain, seluruh jamaah haji pria Iran mengenakan setelan resmi ke Tanah Suci.

IHRAM.CO.ID, TEHRAN — Lebih dari 10 ribu Muslim Suni Iran akan melaksanakan ibadah haji tahun ini. Hal itu diungkapkan Pemimpin Perwakilan Revolusi Islam Urusan Haji, Seyed Ali Qaziaskar beberapa waktu lalu.

Seperti dilansir di Kantor Berita Quran Internasional pada Jumat (26/4), dalam pertemuan bersama duta besar Tunisia untuk Iran, Tariq Beltaib, Qaziaskar mengatakan lebih dari 10 ribu Muslim Suni akan bergabung dengan jamaah haji lainnya. 

Baca Juga

Dia menegaskan, otoritas tidak membedakan perlakuan kepada calon jamaah Suni dan Syiah Iran. Dalam pertemuan itu, dia juga menyerukan  peningkatan hubungan antara Teheran dan Tunisia di semua bidang. Dia mendesak upaya mempromosikan citra Islam yang sebenarnya di dunia, serta melawan ekstremisme dan takfirisme.  

Utusan Tunisia, Tariq Beltaib menggaris bawahi perlunya promosi pertukaran budaya di antara negara-negara Muslim. Karena itu, menurut dia, Republik Islam dan Tunisia dapat berbagi pengalaman, serta bekerja sama di bidang ibadah haji. 

Pada 2018 dan 2017, lebih dari 85 ribu jamaah Iran melakukan ibadah haji ke Makkah. Jumlah itu yang terbanyak setelah ada jeda partisipasi Iran dalam ibadah haji. 

Lebih dari 1,8 juta jamaah Iran menghadiri haji pada 2016. Banyak orang memilih tinggal di rumah, setelah ketegangan antara Riyadh dan Teheran mereda. 

Pada 24 September 2015, ribuan orang kehilangan nyawa dalam kecelakaan mematikan, setelah pemerintah Saudi memblokir jalan di Mina selama ibadah haji. Hal itu memaksa kerumunan besar jamaah haji bertabrakan. Peristiwa tersebut adalah insiden paling mematikan dalam sejarah ibadah haji. 

Menurut hitungan Associated Press berdasarkan pernyataan resmi, korban jiwa berasal dari 36 negara. Setidaknya, lebih dari 2.400 jamaah meninggal dunia dalam insiden itu.

Namun, Arab Saudi mengklaim hampir 770 orang yang tewas. Sementara para pejabat di Organisasi Haji dan Ibadah Iran mengatakan sekitar 4.700 orang meninggal, termasuk lebih dari 460 jamaah Iran kehilangan nyawa.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement