Jumat 21 Jun 2019 15:37 WIB

Saudi Aktifkan Sistem Pelacakan Terintegrasi Haji Tahun ini

Sistem pelacakan meliputi pemondokan hingga katering.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Petugas Haji Daker Bandara menuntun jamaah Kloter 63 Debarkasi Jakarta-Bekasi menuju paviliun Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz, Madinah, Selasa (25/9). Kloter tersebut merupakan kloter terakhir yang dipulangkan ke Tanah Air pada musim haji tahun ini.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Petugas Haji Daker Bandara menuntun jamaah Kloter 63 Debarkasi Jakarta-Bekasi menuju paviliun Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz, Madinah, Selasa (25/9). Kloter tersebut merupakan kloter terakhir yang dipulangkan ke Tanah Air pada musim haji tahun ini.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH – Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi meluncurkan sejumlah sistem pintar untuk memfasilitasi jamaah dan memastikan mereka beribadah dengan mudah. 

Ada sejumlah sistem yang dikembangkan, di antaranya sistem pelacakan elektronik terintegrasi untuk jamaah dari luar negeri. Sistem itu berlaku mulai dari inisiasi kontrak pemondokan, transportasi, dan katering hingga jamaah kembali ke Tanah Air mereka.

Baca Juga

Menurut kementerian, sistem tersebut memungkinkan adanya transparansi dan kemampuan memantau untuk menindaklanjuti implementasi dari tingkat kepatuhan masing-masing pihak. Sistem ini berfungsi di bawah pengawasan kementerian tersebut. 

Sementara sistem e-track bagi jamaah domestik membawa berbagai program layanan yang ditawarkan oleh perusahaan dan lembaga yang menyediakan layanan kepada mereka. 

Pemerintah Saudi mengatakan, sistem pelacakan elektronik ini memberikan pendaftar pilihan paket haji yang sesuai. Hal ini juga memungkinkan mereka untuk masuk ke dalam kontrak elektronik pada berbagai layanan dengan perusahaan dan agen.

Namun, ada ketentuan yang dibuat bagi sistem elektronik terkait pembayaran kontrak guna melindungi hak jamaah. Adapula e-portal yang memungkinkan proses pengiriman permintaan izin haji ke sistem kementerian dalam negeri. 

Selanjutnya, kementerian mengawasi layanan-layanan tersebut secara langsung. Hal itu terutama yang berhubungan dengan kelompok besar. Dikatakan, bahwa pengaturan, penjadwalan, dan mengelola jamaah sangat penting.

Sebelumnya, awal tahun ini Kementerian Haji dan Umrah juga mengumumkan rencana untuk mulai mengeluarkan visa elektronik bagi jamaah. Sehingga, mereka dapat mendaftar secara daring dan menerima visa dalam beberapa menit. 

Pada Maret lalu, kepada MBC, pengawas umum platform elektronik untuk Haji dan Umrah, Abdulrahman Shams, mengungkapkan bahwa portal elektronik akan memberikan akses daring non-Saudi untuk memilih paket layanan yang berbeda dan mengajukan visa.

"Saat ini, jamaah yang datang dari luar Kerajaan terikat dengan perusahaan dan agen penyedia layanan haji dan umrah di negara mereka. Visa elektronik sekarang akan dikeluarkan untuk entitas yang akan dilisensikan untuk memfasilitasi haji dan umrah di negara-negara ini," kata Shams, dilansir dari Saudi Gazette, Jumat (21/6). (Kiki Sakinah)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement