Kamis 01 Aug 2019 15:58 WIB

Jamaah Haji Diimbau Selektif Pilih Makanan Non-Katering

Layanan katering untuk jamaah haji dihentikan semetara jelang puncak haji.

PJ Tim Sanitsasi KKHI Makkah, Teguh Dhika Rohkuswara.
Foto: Dok Pri
PJ Tim Sanitsasi KKHI Makkah, Teguh Dhika Rohkuswara.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH – PPIH Arab Saudi akan menghentikan sementara layanan katering untuk jamaah haji mulai 5 Dzulhijah 1440 H hingga menjelang puncak haji pada 8-13 Dzulhijah 1440 mendatang. Ini karena berdasarkan ketentuan dari otoritas Arab Saudi karena sulitnya pendistribusian katering menjelang puncak haji.

Meski tak mendapat katering yang kualitas makanannya terjaga, jamaah haji diimbau untuk tetap mengonsumsi makanan yang sehat selama layanan katering dihentikan sementara. Penanggung Jawab Tim Sanitasi Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang tergabung dalam PPIH Arab Saudi Daker Makkah, Teguh Dhika Rohkuswara, memberikan beberapa tip-tip agar jamaah tetap memperhatikan makanan yang dikonsumsinya.

Baca Juga

Pertama, Teguh mengimbau agar jamaah tetap membiasakan cuci tangan dengan sabun atau sejenisnya sebelum makan. Kemudian, makanan yang dikonsumsi harus dengan gizi yang seimbang.

Selain itu, Teguh juga mengimbau agar jamaah mengonsumsi makan pagi sebelum pukul 09.00 WAS. “Makan siang sebelum Zhuhur dan makan malam sebelum Maghrib,” kata Teguh, Kamis (8/1).

Selanjutnya, jamaah haji diimbau untuk melakukan pemeriksaan organoleptik mandiri sebelum mengonsumsi makanan. Yaitu, dilihat tampilannya, dicium baunya, dan dicicipi rasanya.

“Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan organoleptik hasilnya tidak baik, sebaiknya tidak dikonsumsi dan segera lapor ke kepala regu, kepala rombongan, dan petugas kloter,” kata Teguh.

photo
Tim Sanitasi KKHI Makkah sedang mengecek kualitas makanan di salah satu dapur perusahaan katering penyedia makanan untuk jamaah haji Indonesia. (Dok Pri).

Layanan katering untuk jamaah haji Indonesia akan dihentikan. Ini terkait dengan persiapan puncak haji pada 9 Dzulhijah 1440 H mendatang.

Menurut Kepala Seksi Katering PPIH Arab Saudi Daker Makkah, Beny Darmawan, konsumsi jamaah haji Indonesia di Makkah, sesuai ketentuan akan dihentikan sementara mulai 5 Dzulhijah 1440 mendatang.

“Jelang dan sesudah masa puncak haji, biasanya jalanan di Makkah padat sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan distribusi konsumsi kepada jemaah,” kata Beny, Rabu (31/7) malam.

Menurut Beny, kebijakan ini berlaku selama lima hari sebelum masa puncak haji dan dua hari setelah masa puncak haji. “Konsumsi dihentikan pada 5, 6, 7, 14, dan 15 Dzulhijah,” kata Beny.

Selanjutnya, Beny menyampaikan selama masa puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), jemaah haji akan memperoleh 15 kali makan. “Jamaah tidak perlu khawatir tidak memperoleh makan selama masa puncak haji. Sejak tiba di Arafah pada 8 Dzulhijah siang, jamaah sudah mulai mendapatkan makan,” jelas Beny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement