Selasa 17 Dec 2019 18:11 WIB

Kemenag Diminta Lakukan Lelang Transportasi Haji Lebih Awal

Lelang transportasi haji lebih awal agar mendapat kualitas baik.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Petugas melakukan pengecekan dan pendataan setiap bus yang membawa rombongan jamaah haji menuju Madinah, di Terminal Hijrah, Senin (26/8). Setiap bus yang membawa jamaah haji wajib berhenti di Terminal Hijrah ini sebelum masuk Madinah untuk melaporkan jumlah penumpang dan kelengkapan identitas jamaah haji.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Petugas melakukan pengecekan dan pendataan setiap bus yang membawa rombongan jamaah haji menuju Madinah, di Terminal Hijrah, Senin (26/8). Setiap bus yang membawa jamaah haji wajib berhenti di Terminal Hijrah ini sebelum masuk Madinah untuk melaporkan jumlah penumpang dan kelengkapan identitas jamaah haji.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Kementerian Agama diminta memilih transportasi pengangkut jamaah haji di Arab Saudi dengan kondisi yang lebih baik. Permintaan itu disampaikan dewan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen Kemenhub, Dirjen Imigrasi dan Kepala Pusat Kesehatan Haji, Senin (16/12) kemarin.

"Jadi dewan itu mengusulkan milih kendaraan yang lebih baik kondisinya," kata  Direktur Sarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan, Sigit Irfansyah, saat ditemui Republika.co.id, setelah RDP dengan Komisi VIII kemarin. 

Baca Juga

Sigit mengatakan, selama ini yang memilih kendaraan sebagai pengangkut jamaah haji dari pihak Kementerian Agama (Kemenag) bukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Selama ini dalam proses memilih kendaraan, Kemenhub hanya mendampingi dan tidak menentukan pilihan.  

Karena ada usulan dari dewan memilih kendaraan yang lebih baik kondisinya, Sigit berharap Kemenag melakukan lelang semua transportasi di Arab Saudi lebih awal. Hal itu agar mendapat kendaraan yang kondisinya lebih baik. "Jadi teman-teman sih berharap tim Kemenag kalau lelang lebih awal," ujarnya. 

Sigit mengatakan, lelang lebih awal memang harga yang ditawarkan pemilik transportasi akan jauh lebih mahal dibanding dengan lelang terakhir. Namun hal itu menjadi teknis di lapangan bagaimana lelang lebih awal tidak berdampak terhadap harga yang ditawarkan.  

"Mamang harganya tidak pasti pas anggarannya berbeda itu yang masalah. Tetapi ini teknis di Kementerian Agama," katanya.

Secara sederhana, kata Sigit, jika lelang dilakukan lebih awal maka Kemenag akan mendapat pilihan kendaraan lebih banyak. Sehingga dapat dipastikan mendapat kendaraan yang lebih baik kondisinya.  

"Makanya kalau bisa kalau lelangnya telat multiyears karena ada kepastian. Jangan setiap tahun pengadaan-setiap tahun pengadaan jadi seperti itu aja sarannya," katanya.  

Sigit menyarankan kontrak tahun jamak atau multiyears itu tergantung pemerintah yang mengajukan. Namun, Kemenhub menyarankan kontrak itu sampai lima tahun sekali, sehingga investor mempunyai kepastian menyiapkan kendaraan-kendaraan yang lebih bagus. 

"Nanti kita tinggal mengevaluasi kendaraan-kendaraan mana saja yang memenuhi syarat lanjutkan, kalau tidak enggak usah dilanjutkan yang penting sudah kita kontrak unitnya sekian-sekian," katanya.  

Sigit mengaku tidak tahu kapan jadwal Kemenag melakukan lelang terhadap kendaraan-kendaraan di Arab Saudi. Biasanya lelang dilakukan setelah anggaran untuk penyelenggaraan haji disetujui dewan.   

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement