REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) akan melakukan realokasi anggaran bimbingan manasik (bimsik) tatap muka untuk manasik haji daring.
Relokasi ini dilakukan menyusul kebijakan Kementerian Agama untuk melaksanakan bimbingan manasik (bimsik) secara daring bagi calon jamaah haji 1441H/2020M, guna mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Kita akan lakukan realokasi anggaran, untuk menunjang manasik online. Contohnya untuk fasilitas internet bagi jamaah haji,” ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Nizar Ali, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Jumat (17/4).
Inovasi bimbingan manasik secara daring ini menurut Nizar menjadi pilihan di tengah pandemi Covid-19, dengan jadwal pemberangkatan jamaah haji semakin dekat. Manasik haji harus terus dilakukan untuk memberikan pembekalan bagi calon jamaah.
Nizar melanjutkan, sebelumnya Komisi VIII DPR RI telah menyetujui usulan realokasi anggaran ini. DPR juga setuju melakukan pelaksanaan manasik dengan metode bimsik pembelajaran jarak jauh dan secara daring.
Selain bimbingan manasik secara daring, Nizar menuturkan saat ini tengah menjajaki kerja sama dengan media televisi dan radio nasional. “Kita akan melakukan koordinasi setidaknya dengan TVRI dan RRI, agar memiliki slot khusus untuk bimbingan manasik jamaah haji,” ujar Nizar.
Ia menambahkan, langkah-langkah ini menjadi salah satu upaya Kemenag memberikan bimbingan kepada calon jamaah haji yang ada di seluruh pelosok Indonesia. Bagi jamaah yang daerahnya tidak memiliki jaringan internet, informasi tentang manasik haji dapat diperoleh melalui siaran radio atau televisi.