Peristiwa 1915 terjadi selama Perang Dunia I ketika sebagian dari populasi Armenia yang tinggal di Kekaisaran Ottoman berpihak pada invasi Rusia dan memberontak melawan Ottoman.

Akibatnya, Kekhalifahan Ottoman merelokasi orang-orang Armenia di Anatolia timur setelah pemberontakan dan ada korban orang Armenia selama proses tersebut.

Turki keberatan dengan penyajian insiden tersebut sebagai "genosida" tetapi menggambarkan peristiwa tersebut sebagai tragedi di mana kedua belah pihak menderita korban.

Menurut Konvensi 1948, yang diadopsi oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai pencegahan dan hukuman atas kejahatan genosida, istilah "genosida" berarti penghancuran total atau sebagian dari suatu kelompok nasional, etnis, ras, atau agama.

Ankara telah berulang kali mengusulkan pembentukan komisi bersama sejarawan dari Turki dan Armenia, ditambah pakar internasional, untuk memeriksa masalah tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika