Jumat 13 Aug 2021 12:35 WIB

KH Abdurrahim Nur, Dai Pemersatu Umat (I)

Abdurrahim gigih sebagai mubaligh muda dan aktivis organisasi.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
 KH Abdurrahim Nur
Foto:

Pada 1948, Belanda melancarkan agresi militer kedua. Masyarakat Jawa Timur turut merasakan dampaknya. Nyaris seluruh aktivitas publik terhenti. Para pelajar dan santri setempat turut berjuang bersama arek-arek laskar bersenjata demi mengusir penjajah.

Saat suasana mulai mereda, orang-orang mulai kembali beraktivitas meskipun belum sepenuhnya normal. Dari Jombang, Abdurrahim kala itu memutuskan untuk pulang kampung. Untuk sampai ke Porong, dirinya harus berjalan kaki karena memang tidak ada kendaraan untuk ditumpangi. 

Di kampung halamannya, kawan-kawannya mengajaknya untuk berdagang. Selama dua tahun, Abdurrahim pun menjadi pedagang, tetapi semangat pencari ilmu tetap menyala dalam dadanya. Pada 1950, ia kembali nyantri. Kali ini, tempatnya menuntut ilmu adalah sebuah pondok pesantren yang diasuh seorang tokoh Persatuan Islam (Persis), Ustaz A Hassan.

Di pesantren Persis, Abdurrahim pun memperoleh banyak pengetahuan baru tentang agama. Para guru dan rekan-rekannya sesama murid mengenalnya sebagai pribadi yang tekun belajar. Kecerdasannya juga mengesankan banyak orang, terutama lantaran dirinya memiliki kelebihan dalam membaca Alquran secara fasih.

Putra Ustaz Hassan, Ustaz Abdul Qadir Hassan, bahkan kerap memujinya karena kegigihannya dalam menuntut ilmu. Tak hanya itu, lelaki asal Sidoarjo itu juga dikagumi kepiawaiannya dalam berdakwah.

Abdurrahim memang termasuk di antara para santri yang mendapatkan izin untuk bisa berdakwah di luar pondok pesantren selepas jam pelajaran. Begitu waktunya tiba, ia pamit ke luar untuk berceramah di beberapa daerah sekitar, seperti Pandaan, Porong, bahkan pelosok-pelosok desa. Dari hari ke hari, aktivitasnya makin padat. 

Bagaimanapun, Abdurrahim justru makin rajin melibatkan dirinya dalam berbagai kegiatan keagamaan. Di Pesantren Persis, dirinya lantas berga bung dengan Gerakan Pemuda Ansor, organisasi kepemudaan NU. Sejak saat itu, namanya makin dikenal masyarakat luas.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement