Ahad 19 Sep 2021 10:45 WIB

KH Abdullah Syathori Ulama Besar dari Arjawinangun (II)

Tebuireng menjadi tempat KH Abdullah Syathori melabuhkan diri.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Salah satu sudut Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur.
Foto:

Ide-ide dan langkah Kiai Syatori cukup progresif dalam dunia pendidikan. Misalnya, saat para ulama Cirebon mengharamkan menulis Alquran dengan kapur tulis karena takut debunya diinjak-injak saat dihapus, Kiai Syathori justru membolehkan dan melakukannya.

Tidak hanya itu, ia juga mendukung emansipasi kaum perempuan Muslimah. Hal ini dilakukan dengan menyelenggarakan pengajian keagamaan secara khusus bagi wanita. Kiai Syathori juga dikenal sangat tekun dan teliti dalam mengembangkan majelis taklim dan madrasahnya. Jika memiliki jadwal mengajar, sang alim tidak pernah meninggalkan kelas sebelum para siswanya memahami dengan baik apa yang disampaikannya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement