Jumat 29 Oct 2021 18:18 WIB

Relevansi Kajian Islam Soal Kebijakan Publik Perlu Diperkuat

AICIS merekomendasikan perkuat relevansi kajian Islam terhadap kebijakan publik.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas saat pidato pada pembukan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-20 tahun 2021 di The Sunan Hotel, Surakarta, Jawa Tengah secara daring dan luring pada Senin (25/10).
Foto:

Rekomendasi yang terakhir, disampaikan Noorhaidi, perlu memfasilitasi publikasi karya akademik yang dikembangkan melalui AICIS, perlu adanya jurnal AICIS yang terakreditasi. Nama dan nomor jurnal akademik dapat disesuaikan dengan bidang minat studi peserta AICIS.

Di forum yang sama, Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Mudofir sebagai tuan rumah AICIS ke-20 berharap hasil-hasil AICIS dapat menjadi literasi bagi umat Islam untuk melakukan respon-respon yang adaftif terhadap tantangan zaman.

"Paper di AICIS mudah-mudahan memberi bobot bagi struktur masyarakat Muslim yang mendengarkan acara AICIS, saya kira sebagai kelompok elit strategis (yakni) para pembicara dan pendengar ajang AICIS ini dapat mengarahkan masyarakat Muslim untuk melakukan tindakan yang positif dalam rangka menciptakan masyarakat dunia yang damai," ujarnya.

Mudofir menambahkan, berharap kelompok elit strategis ini dapat mendorong peradaban Islam yang berkelanjutan dengan nilai-nilai kemanusiaan, peka terhadap perubahan lingkungan dan perubahan iklim. Semoga semuanya dapat menjadi agen bagi perdamaian dunia sebagai perwujudan peradaban Islam yang damai dan maju.

Saat menutup ajang AICIS ke-20, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag), Nizar Ali, mengatakan, AICIS adalah wadah akademik yang moderat dan layak menjadi rujukan studi Islam dunia yang lahir dari Indonesia. Yakni sebuah negara dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar.

"Menurut saya ia (AICIS) tidak hanya mampu menguatkan kajian Islam di Tanah Air khususnya di PTKI tapi juga menjadikan Indonesia sebagai pusat kajian Islam dunia," kata Nizar.

Ia menambahkan, AICIS ini mengusung gagasan substantif bahwa Islam Indonesia adalah Islam yang moderat. Sekaligus Islam yang faktual, aktual dan responsip terhadap kebutuhan masyarakat dunia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement