Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan, ikut bersyukur dengan kehadiran gedung DMI yang megah dan berlokasi strategis di Jalan Matraman. Daerah Mataraman ini tempat pasukan Mataram dulu singgah ketika mau menyerang VOC di Batavia.
"Bahkan sebagian dari mereka bermukim di sini dan tidak kembali lagi ke Mataram, mereka tinggal di sini membuat mushola kecil yang sekarang menjadi masjid Matraman," jelasnya.
Anies menjelaskan, gedung DMI berada di tempat dulu pasukan Mataram singgah. Dulu Sultan Agung menyebutnya sebagai perjuangan Islam melawan kolonial.
"Jadi tempat ini sejarahnya panjang dan tempat yang paling tua, jalur (jalan) ini paling tua dari Cawang, Jatinegara, Kampung Melayu sampai Senen itu adalah kawasan paling tua di Jakarta karena perdagangan dulu pusatnya di tempat ini, jadi DMI tidak salah pilih tempat ini tempat strategis dan punya sejarah," kata Anies.
Anies berharap, masjid-masjid sebagai tempat ibadah mahdhah sekaligus tempat mendapatkan kesetaraan. Orang miskin bisa duduk disamping orang kaya tanpa ada rasa minder, itu hanya terjadi di masjid. DMI rasanya punya semangat yang sama yakni memakmurkan, untuk memberikan kesetaraan.
"Mudah mudahan kantor (gedung DMI) ini bisa menjadi pusat transformasi masjid di Indonesia," ujarnya.