Selasa 28 Dec 2021 02:14 WIB

Perjalanan Traveler Menelusuri Jejak Muslim di Eropa

Peradaban Islam pernah mewarnai sejarah Eropa.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Peta Muslim negara-negara di Eropa

Sebagai seorang pemuda, Tharik mendapatkan pekerjaan sebagai reporter untuk Eastern Eye, surat kabar Asia terbesar di Inggris. Segera setelah itu, 9/11 terjadi, dan dia ditawari peran seumur hidup, sebuah pos yang menyelidiki ekstremisme Islam. "Itu akan membuat saya terus berkarir sebagai jurnalis," katanya. 

Tharik merenungkannya selama berbulan-bulan. Dia hanya memiliki pengetahuan dasar tentang Islam tetapi sesuatu mengatakan kepadanya bahwa secara moral, etis, ini bukan hal yang benar untuk dilakukan. "Saya tahu jika saya menolak pekerjaan ini, saya tidak akan bekerja di jurnalisme berita arus utama lagi," katanya. Dan itulah yang dia lakukan. Dia meninggalkan jurnalisme.

Dia dilatih kembali sebagai guru. Ia berjanji akan terus menulis. Dan, dia segera mulai bepergian. Itu akan terbukti menjadi keputusan yang tepat. Salah satu perjalanannya yang paling awal adalah bersama istrinya, Tamara, ke Maroko. Ini adalah rute yang dilalui dengan baik hari ini, tetapi saat itu ada beberapa cara untuk sampai ke sana selain dengan pesawat. Tapi Tharik mendengar tentang cara yang berbeda: muncul di selatan Spanyol dan menunggu perahu.

"Kami dikelilingi oleh orang Maroko lokal yang sedang menyeberang, orang-orang yang bekerja di Spanyol yang akan pulang. Saya ingat muncul di Tangier dengan sangat sedikit pengetahuan, benar-benar ditipu oleh seorang pria lokal yang berpura-pura menjadi pemandu yang kemudian mengambil uang dari kami. Tamara sebenarnya hamil," ujarnya.

Dengan pandangan ke arah Islam, Tharik menemukan kemegahan Muslim di Andalusia Spanyol selatan. Itu membuatnya bertanya-tanya mengapa dan bagaimana ada sisa-sisa agamanya di tempat yang seharusnya menjadi Kristen. Dia ingin orang tahu bahwa warisan Muslim adalah warisan Eropa kami.

Hal serupa terjadi pada tahun 2003, ketika dia dan Tamara mengunjungi Arab Saudi. Muda dan bangkrut, tiket termurah membuat mereka singgah selama sembilan jam di Larnaca, Siprus. Tharik menemukan sebuah masjid di luar kota, Hala Sultan Tekke. Seorang lelaki tua yang duduk di pintu masuk masjid memberinya pamflet pengunjung, dan dia memasukkannya ke dalam sakunya dan melupakannya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement