IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Wakil Presiden Senior Saudi Aramco untuk layanan teknis Ahmed Al-Saadi mengatakan perusahaan bercita-cita akan memproduksi kendaraan hidrogen secara lokal. Selain itu, juga mengembangkan teknologi terkait melalui Pusat Inovasi Lanjutan perusahaan, yang disebut LAB7.
Menurut Al-Saadi, penggunaan bahan bakar hidrogen akan berperan dalam menurunkan emisi di sektor transportasi, terutama pada kategori yang sulit untuk didekarbonisasi seperti kendaraan berat.
“Saudi Aramco bekerja sama dengan produsen motor besar dan pengembang teknologi untuk mendukung pengembangan model mesin pembakaran internal, teknologi dengan emisi lebih rendah dan solusi hibrid yang efisien,” katanya dilansir dari Saudi Gazette, Jumat (7/12).
Menunurut Al-Saadi, tren saat ini untuk mengembangkan bahan bakar yang inovatif dan teknologi yang efisien untuk mesin pembakaran internal berkontribusi pada pengurangan emisi dari sektor otomotif di masa depan. Saudi Aramco sebelumnya telah mengungkapkan partisipasi truk bertenaga hidrogen pertama dalam balapan Reli Dakar 2022 ada 1 Januari lalu. Truk berangkat dari Jeddah pada putaran pertama balapan off-road sepanjang lebih dari 4.000 mil tahun ini.
Diproduksi oleh startup otomotif Prancis Gaussin SA dan disponsori oleh Saudi Aramco, H2 Racing Truck menjalankan tahap pertama sejauh 12 mil sebagai kendaraan demonstrasi. Ini adalah bagian dari proyek Saudi Aramco untuk mensponsori kendaraan yang menggunakan hidrogen. Sel bahan bakar hidrogen saat ini lebih ringan daripada baterai, menjadikannya pilihan yang menarik bagi pengangkut jarak jauh.
Patut dicatat bahwa Saudi Aramco pada minggu pertama Desember 2021 menandatangani perjanjian dengan raksasa teknologi energi terbarukan Prancis, Gaussin. Kerja sama ini untuk mendirikan fasilitas manufaktur modern untuk kendaraan bertenaga hidrogen di Arab Saudi.
LAB7 Aramco akan bekerja sama dengan kendaraan bertenaga hidrogen Gaussin dan pengembangan truk balap hidrogen yang dikendalikan dari jarak jauh/otonom. Berbicara pada kesempatan itu, Al-Saadi mengatakan perjanjian tersebut merupakan awal dari kolaborasi yang menarik untuk memajukan dan mempromosikan hidrogen sebagai bahan bakar transportasi rendah karbon.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
