Rabu 28 Dec 2016 16:42 WIB

Nabi-Nabi yang Diutus di Makkah

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Kota Makkah
Pemandangan kota suci Makkah dari udara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya, tanah haram tidak melindungi orang yang maksiat, orang yang lari dari (hak) darah (orang lain), maupun orang yang lari karena khurbah (bencana, wabah). (HR Bukhari).

Sebagai kota yang disucikan, tentu saja Makkah memiliki banyak keistimewaan. Di antaranya, didirikannya rumah Allah (baitullah), sebagai kiblat umat Islam di seluruh dunia. Seluruh kaum Muslimin wajib menghadapkan wajah ke arah Baitullah, setiap akan mendirikan shalat lima waktu.

Allah juga memberikan keberkahan kepada Makkah. Di antaranya, Allah mengharamkan peperangan di kota ini, dilarang mencabut rumput, dilarang membunuh hewan, dan lain sebagainya.

Selain itu, tentu saja, kemuliaan Makkah karena di sinilah Allah mengutus nabi yang pertama (Adam AS) dan nabi terakhir (Muhammad SAW). Dalam kitab Athlas Tarikh al-Anbiya` wa ar-rusul, Sami bin Abdullah Al-Maghluts menjelaskan, ada enam nabi dan rasul yang diutus Allah di Makkah dan sekitarnya (Jazirah Arabia). Keenam nabi dan rasul itu adalah Nabi Adam AS, Nabi Ismail AS, Nabi Saleh AS, Nabi Hud AS, Nabi Syuaib AS, dan Nabi Muhammad SAW.

Selain Jazirah Arabia (Makkah), nabi-nabi juga diutus Allah di daerah lainnya seperti Mesir, Syam dan Palestina, serta Irak. Dari 25 nabi dan rasul yang disebutkan dalam Alquran, hanya enam nabi yang diutus di bumi Makkah dan sekitarnya. Sebagian dari 25 rasul itu, pernah berkunjung ke Makkah, bahkan melaksanakan ibadah haji. Di antara mereka adalah Nabi Ibrahim AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement