IHRAM.CO.ID, PARIAMAN -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pariaman, Sumatera Barat akan menunda keberangkatan para calon haji yang terbukti mengidap penyakit menular seperti Tuberkulosis. "Para calon haji akan melalui beberapa tahapan termasuk pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Kesehatan sehingga mereka yang berangkat harus dalam kondisi sehat," kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag setempat, Firtrison Effendi di Pariaman, kemarin.
Langkah tersebut, ujarnya, dilakukan untuk menghindari kemungkinan terburuk baik bagi jamaah itu sendiri maupun calon haji yang lainnya. Pemerintah, kata dia, mengkhawatirkan penyakit menular seperti Tuberkulosis dapat membahayakan para calon jamaah haji lainnya, sehingga sangat berisiko.
Meskipun demikian, kata Fiftrison, Kemenag setempat memastikan para calon jamaah yang terserang penyakit menular tidak dibatalkan karena bersifat penundaan saja. Apabila, kondisi calon haji yang mengidap penyakit menular sudah membaik, maka mereka akan diberangkatkan untuk menunaikan Rukun Islam yang kelima tersebut.
Dia menjelaskan, dalam pemeriksaan kesehatan para calon haji akan melalui tiga tahapan. Tahap pertama yaitu pemeriksaan awal, tahap kedua pemberian vaksin meningitis, dan terakhir pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji setempat sewaktu akan berangkat ke Tanah Suci Mekkah.
Terkait jumlah calon haji asal Kota Pariaman hingga saat ini tercatat sebanyak 83 jamaah yang akan berangkat pada Agustus 2017. "Jumlah ini kemungkinan masih bisa bertambah mengingat belum adanya surat keputusan resmi dari Kementerian Agama terkait penambahan kuota haji untuk setiap daerah," katanya.
Awalnya tercatat sebanyak 86 calon haji asal kota 'Tabuik' tersebut, namun tiga di antaranya meninggal dunia. Dia mengatakan, jatah calon haji 2017 untuk kota itu kemungkinan bisa mencapai 110 orang, atau mengalami peningkatan sekitar 20 persen.