Rabu 03 May 2017 13:48 WIB

Asphurindo Lirik Pariwisata Islami Uzbekistan

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Haji Umroh dan Inbound Indonesia (Asphurindo) Syam Resfiady (kanan) hadir dalam rapat kerja nasional dengan agenda utama pelantikan pengurus Asphurindo 2017 dan simposium jalur kejahatan perdagangan manusia melalui umrah d
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Haji Umroh dan Inbound Indonesia (Asphurindo) Syam Resfiady (kanan) hadir dalam rapat kerja nasional dengan agenda utama pelantikan pengurus Asphurindo 2017 dan simposium jalur kejahatan perdagangan manusia melalui umrah d

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Penyelenggara Haji, Umrah, dan In-Bound Indonesia (Asphurindo) mulai melirik pariwisata Islami di Uzbekistan. Menurut Asphurindo, Uzbekistan bukanlah 'negara asing' bagi Indonesia karena hubungan keduanya sudah terjalin sejak masa pemerintahan Presiden Republik Indonesia ke-1 Soekarno. Saat itu, Uzbekistan masih berada dalam naungan Uni Soviet. 

Kala itu, Soekarno sempat meminta kepada pemerintah setempat agar mencari makam perawi dan penyusun hadits Imam Al Bukhari di salah satu kota di sana. Setelah berhasil menemukannya, mereka pun merawatnya dan dijadikan salah satu destinasi wisata bagi turis Muslim. 

Ketua Umum Asphurindo, Syam Resfiandi, mengatakan, pariwisata Islami di Uzbekistan dapat dikaitkan dengan jamaah umrah Indonesia. Selama ini, sebagian jamaah Indonesia memilih paket umrah plus agar bisa juga berkunjung ke negara-negara yang memiliki situs bersejarah Islam.

Beberapa negara yang biasa dipilih untuk berwisata religi diantaranya Turki, Mesir, dan Yaman. Syam menyebut Uzbekistan dapat menjadi salah satu alternatif pariwisata Islami. "Karena Uzbekistan memiliki tokoh-tokoh yang mencatat dan memberikan sumbang saran ilmu untuk umat Islam baik hadits dan fiqih," ujarnya kepada Republika.co.id, kemarin. 

Asphurindo pun berniat membuka paket wisata dari Indonesia ke Uzbekistan. Untuk itu, asosiasi meminta Pemerintah Uzbekistan membantu mengedukasi pasar wisatawan Indonesia dengan menawarkan kemudahan. Salah satunya dengan menghadirkan penerbangan langsung dari Indonesia ke Uzbekistan dan sebaliknya. Uzbekistan sendiri telah menyampaikan niatnya untuk menghadirkan penerbangan sewa rute langsung Indonesia-Uzbekistan. 

Syam menyebut apabila semuanya lancar, Asphurindo akan mencoba menawarkan paket wisata religi ke Uzbekistan selama enam hari lima malam dengan harga 1.300 dolar AS di luar biaya pengurusan di bandara. "Targetnya bulan Syawal," kata dia. Dia mengatakan apabila paket wisata tersebut banyak peminatnya, maka Pemerintah Uzbekistan akan menghadirkan penerbangan reguler rute langsung Indonesia-Uzbekistan. 

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement