IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemilik Pentha Travel Yusuf Johansyah memberikan penjelasan bahwa pihaknya tidak pernah punya niatan untuk menggelapkan dana jamaah. Dana itu, kata dia, tersangkut pada sebuah maskapai yang rencananya menjadi pesawat penerbangan jemaah.

Johansyah mengklaim, telah melakukan blok seat pada maskapai AirAsia dengan merogoh uang hingga Rp 13 miliar. Sayangnya terjadi permasalahkan pada tahun 2015 itu sehingga membuat dana Rp 13 miliar tidak bisa kembali.

Johansyah mengaku, sudah melaporkan kasus tersebut kepada Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Malaysia. Bahkan bukti-bukti pun telah dia sertakan dan berharap agar permasalahan cepat selesai dan uang jamaah bisa kembali.

"Kita juga sudah adukan ke Kedutaan kita di Malaysia, sudah serahkan bukti juga dan itu sedang diproses," kata Johansyah saat dikonfrimasi.

Sayangnya, jamaah nampaknya tidak mengindahkan penjelasan Johan. Jamaah tetap ingin melanjutkan kasusnya untuk diselesaikan secara hukum.

Namun, pihak maskapai AirAsia sendiri mengklaim, jika tidak pernah menjalin kerja sama dengan Pentha Travel. Bahkan mereka juga mengatakan, tidak pernah ada pemesanan bangku seperti pengakuan Pentha Travel.

Hal ini dikirimkan oleh pihak maskapai AirAsia kepada Republika.co.id atas berita mangkirnya dari pemeriksaan kepolisian. Mereka mengaku, telah memenuhi panggilan kepolisian dan memberikan keterangan.

Saat Republika.co.id mengkonfirmasi kembali, ternyata benar, maskapai AirAsia telah memenuhi panggil tersebut. Sedikitnya ada 12 orang saksi yang menjalani pemeriksaan sebelum dilakukan gelar perkara dan penatapan tersangka.

Ikuti Whatsapp Channel Republika