Antara 2016 dan 2017, jumlah penduduk Inggris yang mulai melaksanakan ibadah haji melonjak dari 19 ribu orang menjadi lebih dari 25 ribu orang. Sementara, jumlah yang umrah meningkat dari 75 ribu menjadi 100 ribu selama periode satu tahun yang sama.

Mogradia mengatakan, kenaikan tajam tersebut sebagian disebabkan kalender Islam yang berubah setiap tahunnya. Tahun ini, haji jatuh selama bulan-bulan musim panas. Karena musim liburan, umumnya orang tidak bekerja dan itu lebih memudahkan mereka melakukan ziarah ke Tanah Suci.

Namun, alasan lain mungkin juga disebabkan peningkatan dramatis jamaah Inggris. Fakta pada masa ketika umat Islam selalu mendapat serangan, umumnya Islamofobia di Inggris dan di seluruh dunia, haji dipandang sebagai penyegaran spiritual.

"Orang-orang pergi dan mencari penghiburan melalui keimanan mereka," kata Mogradia melanjutkan.

Beberapa operator mengatakan, usia rata-rata jamaah asal Inggris menurun karena keluarga Inggris saat ini membawa anak-anak muda dalam ibadah haji. Namun, dikatakan ada juga campuran lintas generasi yang tidak terlihat sebelumnya karena Muslim paruh baya membawa orang tua yang lebih tua bersama mereka. Generasi muda jamaah umumnya menuntut layanan haji yang berkualitas tinggi.

Tamim Ahmed, managing director dari travel milik keluarga bernama Ahmed yang berbasis di London Timur, mengatakan, orang-orang melakukan penelitian sebelum pergi. "Sepuluh tahun yang lalu ketika saya pertama kali memulai di pasar tersebut, orang tidak banyak melakukan penelitian. Mereka pergi ke masjid setempat dan memilih kelompok mana yang paling mudah untuk bergabung," kata Ahmed.

Selain itu, ia mengatakan, orang-orang umumnya mencari hotel terbaik. Mereka menginginkan kualitas untuk memastikan haji mereka dilakukan dengan benar. Perusahaan Ahmed tersebut telah membawa lebih dari 350 Muslim Inggris dalam perjalanan ibadah haji ke Tanah Suci.

Ikuti Whatsapp Channel Republika