Kamis 26 Apr 2018 00:40 WIB

Nigeria Pastikan Tangani Wabah Lassa

Saudi mencemaskan wabah tersebut berdampak pada ibadah haji.

Rep: Umi Nur Fadillah/ Red: Agung Sasongko
Pemberian vaksin polio di Nigeria.
Foto: AP/Sunday Alamba
Pemberian vaksin polio di Nigeria.

IHRAM.CO.ID, ABUJA -- Menteri Kesehatan Nigeria Isaac Adewole memastikan sejumlah langkah penanggulangan wabah demam Lassa yang terjadi di negara tersebut. Hal itu menanggapi kekhawatiran yang diajukan otoritas Arab Saudi atas wabah demam Lassa yang dikhawatirkan berdampak pada ibadah haji 2018.

Kami berputar untuk menjaga keamanan warga Nigeria. Kami telah menekan dan mengurungnya, itu di bawah kendali dan kami akan mendeklarasikannya, kata dia dilansir di Premium Times, Rabu (25/4).

Ia menjelaskan pemerintah Nigeria mengambil sejumlah langkah menanggulangi wabah demam Lassa. Ia mencontohkan salah satu hal yang dilakukan, yakni mendirikan komite pemberantasan demam Lassa di bawah kepemimpinan profesor virologi Nigeria, Oyewale Tomori.

 
Selain itu, pemerintah merumuskan sejumlah strategi pembatasan yang dilakukan Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC). Adewole memastikan Kemenkes Nigeria mengupayakan pemberantasan penyakit di negara itu, tak hanya pada demam Lassa.
 
"Kami memiliki 300 petugas pengawasan penyakit terlatih yang berkeliling negara memantau wabah, sehingga dapat segera ditangani,"ujar dia.

Menteri beralasan tidak ada bangsa yang bisa terbebas dari penyakit. Dengan demikian, menurut dia, yang terpenting yakni bagaimana suatu bangsa bereaksi terhadap penyakit yang terjadi di negara tersebut.

Adewole sesumbar Nigeria banyak mencapai keberhasilan, seperti mengatasi Ebola, dan hampir sepenuhnya menangani Polio. Pemerintah mendapat bantuan dari militer dalam vaksinasi. Sehingga, dalam satu atau dua tahun, Nigeria akan disertifikasi bebas polio.

"Kami memiliki monkeypox di tiga negara bagian selatan, tetapi dengan cepat dikendalikan," ujar dia.

Adewole meyakini demam Lassa dapat diobati saat mendapat diagnosis dini. Dia mengatakan butuh waktu antara lima hingga 21 hari menunjukkan gejala serius.

Pada musim haji 2018, Adewole mengatakan Kemenkes bekerja dengan pemerintah negara bagian memastikan semua jamaah dipilih dengan selektif.

Ketua Komisi Haji Nasional Nigeria (NAHCON) Abdullahi Mohammed mengadakan pertemuan dengan pimpinan dewan dan lembaga kesejahteraan jamaah negara bagian mengenai masalah tersebut pada Senin (23/4). Dia mengatakan, pertemuan itu membahas kekhawatiran yang dikemukakan Arab Saudi terhadap wabah demam Lassa. n Umi Nur Fadhilah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement