Namun, penelitiannya sendiri, bersama dengan temannya, Zaini Kassim, telah membantu menutup celah ini, menemukan dan membuat katalog masjid yang terlupakan, bekerja dengan informasi dari arsip serta kontribusi dari teman.

"Mr Zaini Kassim telah mengkonsolidasikan nama-nama masjid yang ada dan yang hilang di Singapura dan kami secara konsisten memperbarui informasi di media sosial," kata Sarafian.

 Zaini, 56, mengatakan pekerjaannya sendiri mendokumentasikan masjid dimulai pada 1980-an, ketika dia menyadari masjid kampung semacam itu perlahan-lahan menghilang. Zaini mencatat bahwa salah satu masjid kampung seperti itu, Masjid Kampong Holland, ditutup pada tahun 2014 setelah ada sejak 1950-an, pertama sebagai surau (ruang sholat kecil) sebelum ditingkatkan menjadi masjid dengan 500 jemaah pada tahun 1975.

Hanya beberapa masjid kampung yang tersisa di sini, dengan izin tinggal sementara yang dikeluarkan oleh Otoritas Tanah Singapura, seperti Masjid Petempatan Melayu Sembawang, terletak di daerah hutan di pinggiran Sembawang, sangat dekat dari Selat Johor.

Ikuti Whatsapp Channel Republika