Jumat 29 Oct 2021 00:15 WIB

Polemik Bahasa Urdu di India

Polemik bahasa Urdu di India yang diasosiasikan bahasa Muslim.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Muslim berpartisipasi dalam prosesi untuk menandai Idul Fitri, peringatan kelahiran Nabi Muhammad, di Hyderabad, India, Selasa, 19 Oktober 2021.
Foto:

Sajjad mengatakan, perpecahan linguistik yang diperparah oleh negara kolonial, itu didasarkan pada naskah. Urdu menggunakan Nastaliq, dipinjam dari aksara Persia-Arab, sedangkan Hindi menggunakan aksara Devnagri.

Christopher Rolland King dalam bukunya, One Language, Two Scripts: The Hindi Movement in Nineteenth Century North India, menulis bahwa bahasa Hindi dan Urdu dianggap sebagai dua bahasa yang berbeda dalam hal politik dan budaya.

Seiring tuntutan untuk membuat skrip resmi Devnagri untuk bahasa Hindi tumbuh, pemerintah Inggris pada 1900 memerintahkan penggunaan skrip opsional di pengadilan. Sejak itu, bahasa Hindi semakin diasosiasikan dengan Hindu India utara, dan bahasa Urdu dengan Muslim.

Dalam bukunya, The Hindi Public Sphere 1920-1940: Language and Literature in the Age of Nationalism Paperback, Orsini Francesca menjelaskan, kontroversi Hindi-Urdu pada akhir abad ke-19 bukan hanya persaingan antara elit dinas lama dan kelompok baru, kompetisi untuk pekerjaan dan status. Itu juga merupakan perjuangan untuk penegasan diri budaya, dengan beberapa nada simbolis.

Terlepas dari tulisan Urdu Persia-Arab dan apa yang disebut asosiasi "Muslim", banyak pemimpin gerakan kebebasan India menggunakan bahasa itu dalam perjuangan mereka melawan pemerintahan Inggris.

Ahli bahasa Ganesh N Devy memaparkan, ketika pejuang kemerdekaan ikonik Subhas Chandra Bose, dari tempat yang sekarang menjadi negara bagian Benggala Barat, membentuk tentara untuk melawan Inggris pada 1942, ia menamakannya "Azad Hind Fauj". "Azad" dalam bahasa Urdu berarti bebas atau mandiri sementara "fauj" adalah tentara.

"Dia tidak menggunakan 'swatantra', kata Hindi untuk kebebasan. Dan sebagian besar slogan gerakan kebebasan berada dalam bahasa Urdu, termasuk "Inquilab zindabad" (Hidup revolusi). Ada gerakan menuju persatuan dan juga gerakan untuk memisahkan keduanya, dan kedua kecenderungan itu ada di India pra-kemerdekaan selama masa kolonial akhir," kata Devy.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement