Jumat 04 Feb 2022 17:17 WIB

Dakwah tak Kenal Lelah KH Asrori Ahmad (I)

Salah seorang ulama yang produktif dalam menghasilkan kitab adalah KH Asrori Ahmad.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Santri tempo dulu tengah mengaji.
Foto:

Dari bimbingan Kiai Ma'shum, Asrori kemudian berguru kepada Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari di Tebuireng pada 1942. Selain itu, ia juga menimba il mu dari KH Dalhar di Watucongol pada 1943. Di samping itu, Kiai Asy'ari dari Damesan juga menjadi gu runya, terutama pada periode 1944 hingga 1947. Dua tahun berselang, dirinya kembali nyantri di Pondok Pesantren al-Hidayah Lasem pada 1949-1953.

Selama menjalani rihlahnya itu, Kiai Asrori telah mengalami suka dan duka. Ia bahkan pernah tidak mendapatkan kiriman uang dari kedua orang tuanya selama dua tahun. Sebab, secara keseluruhan kondisi ekonomi masyarakat Jawa kala itu sangat sulit. Akhirnya, saat mondok di Lasem dirinya sempat berjualan kayu bakar di pasar.

Akhmad Saefudin dalam buku Riwayat Ringkas 17 Ulama Banyumas menuturkan kisah berikut. Pada suatu hari, Kiai Asrori muda merasakan kelaparan yang luar biasa. Santri itu mengalami rasa perih yang kian tak tertahankan. Padahal, uangnya tidak tersisa lagi. Begitu pula dengan persediaan beras hasil berjualan kayu bakar. Maka, sempat dirinya gelap mata. Ia dengan nekat mengambil sebuah pisang di kebun yang berlokasi tak jauh dari pondok pesantren.

Saat itu, Asrori berpikir bahwa kebun tersebut merupakan milik Kiai Ma'shum. Maka, dirinya percaya, gurunya itu tidak akan marah kalau pisangnya diambil orang. Namun, belakangan diketahuinya bahwa kebun itu bukanlah milik sang guru, melainkan seorang warga sekitar pesantren. Si pemilik kebun pun marah-marah saat mengetahui pisangnya diambil tanpa izin.

Menyadari kesalahannya, Asrori kemudian memberanikan diri untuk meminta maaf. Kepada pemilik pisang tersebut, ia memohon keikhlasannya atas pisang yang telah telanjur dimakan. Pemilik kebun itu kemudian memaklumi pisang yang dimakan santri Lasem tersebut. Murid Kiai Ma'shum itu sangat menyesali perbuatannya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement