Ahad 01 Apr 2018 13:25 WIB

Biro Umrah BMP Janjikan Keberangkatan Jamaah Dijadwal Ulang

Jamaah umrah dijanjikan berangkat pada akhir tahun.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Biro perjalanan haji dan umrah PT Bumi Minang Pertiwi (BMP) memenuhi panggilan Kemenag Sumbar, Ahad (1/4).
Foto: Republika/Sapto Andika Candara
Biro perjalanan haji dan umrah PT Bumi Minang Pertiwi (BMP) memenuhi panggilan Kemenag Sumbar, Ahad (1/4).

IHRAM.CO.ID, PADANG -- Biro perjalanan haji dan umrah PT Bumi Minang Pertiwi (BMP) menjanjikan tetap memberangkatkan seluruh jamaah yang sudah mendaftar. Jamaah umrah yang pekan lalu sempat terlantar di Kuala Lumpur, Malaysia juga akan dilakukan penjadwalan ulang keberangkatan. Sementara jamaah yang seharusnya berangkat April 2018, terpaksa harus menunda keberangkatannya hingga Oktober-Desember 2018 nanti.

"Keberangkatan April akan kami reschedule ulang, karena kami sudah atur sedemikian rupa, ada kendala dan kami atur ulang ke Oktober, November, dan Desember. Kami tanggung jawab dan kami berangkatkan," jelas Direktur Utama PT BMP Edi Kurniawan usai menemui Kakanwil Kementerian Agama Sumbar, Ahad (1/4).

Sementara bagi jamaah yang menginginkan pengembalian uang, BMP belum bisa memastikan kesiapannya. Saat ditanya media mengenai kemungkinan hal tersebut, Edi menjawab akan menampung seluruh keluhan jamaah tetapi tetap memberikan pengertian bahwa seluruh jamaah akan diberangkatkan.

"Ya nanti kami akan tampung dulu keluhan jamaah dan kantor kami tetap buka, dan kami sampaikan kepada jamaah dan jangan risau. Insya Allah kami akan bertanggung jawab penuh," katanya.

Setelah kasus terlantarnya ratusan jamaah di Malaysia dan Arab Saudi viral pekan lalu, BMP ramai dibicarakan warganet. Kantor BMP di Kota Padang juga sempat didatangi keluarga jamaah yang sempat tidak jelas kepulangannya ke Tanah Air. Edi menegaskan, pemulangan jamaah umrah baik di Malaysia dan Arab Saudi dilakukan bertahap sejak 31 Maret 2018 lalu hingga 5 April 2018 mendatang.

Edi menjelaskan bahwa permasalahan yang membuat jamaah terlantar bermula dari proses konfirmasi deposit atas tiket yang terkendala. Menurutnya, pihak BMP sudah menyerahkan deposit untuk pembayaran tiket pesawat jamaah kepada sebuah biro perjalanan di Malaysia. Hanya saja, karena satu dan lain hal pihak biro perjalanan di Malaysia tidak mengkonfirmasi pembayaran tiket tersebut.

"Terkait tiket ada rekanan kami di Malaysia, kami sudah deposit tiket tapi tidak mereka konfirmasi. Nah ini sudah kami jelaskan kepada jamaah untuk dipahami. Kami akan bertanggung jawab kepada jamaah yang lakukan reschedule ulang," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumbar, Hendri, menjelaskan bahwa pihaknya masih harus mempelajari hasil pertemuan hari ini sebelum menjatuhkan tindakan bagi BMP. Meski begitu, Hendri menyebutkan bahwa ada niat baik yang ditunjukkan BMP untuk bertanggung jawab atas pemulangan dan penjadwalan ulang bagi jamaah umrah yang sudah menyelesaikan pembayaran.

"Hasil klarifikasi ini kami pelajari dulu apakah human error atau seperti apa masalahnya. Dari sana baru kami ambil kesimpulan," kata Hendri.

Kanwil Kementerian Agama, kata Hendri, akan menjatuhkan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku bila memang BMP terbukti lalai dalam mengakomodasi hak para jamaah umrah. Kanwil Kemenag Sumbar juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama di Jakarta untuk mengusut kasus penelantaran jamaah ini. Apalagi, belakangan semakin bertambah panjang deret kasus yang merugikan jamaah akibat pengelolaan biro perjalanan haji dan umrah yang buruk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement