Jumat 24 Sep 2021 12:38 WIB

Keunikan Istana Diriyah yang Berusia 250 Tahun

Istana Diriyah terkenal dengan arsitektur bata lumpurnya yang berdiri 250 tahun.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Kota Tua Diriyah
Foto:

Karakteristik dan struktur bangunan yang memanfaatkan sumber daya yang tersedia, lumpur, dengan cara yang inovatif untuk mengatasi iklim gurun yang ektrem, terbukti mampu menciptakan kehidupan yang aman bagi penduduk Diriyah.

Tradisi cerdik membangun dengan bata lumpur ini juga memanfaatkan sumber daya alam lokal lainnya yang mudah ditemukan, termasuk batu kapur untuk pondasi, dan kayu dari pohon palem. Arsitek Najdi juga memanfaatkan rendering tanah liat-lumpur, kolom batu, dan ambang kayu yang dicat dengan motif geometris.

“Struktur (Diriyah) yang utuh dan lengkap ini mencerminkan kehidupan di lingkungan gurun, yang telah berhasil eksis karena aspek alami tanah, yang memungkinkan orang untuk menetap di daerah tersebut,” kata Shaer, menambahkan bahwa ini adalah pemukiman di dalam oasis, dan oasis selalu menjadi tempat yang sangat istimewa karena menyediakan air, kehidupan, dan semacam keanekaragaman hayati.

Menurut UNESCO, ketika At-Turaif dinominasikan sebagai Situs Warisan Dunia, kisi-kisi lembah kering di daerah itu diukir selama periode geologis yang lebih basah. Akibatnya, permukaan air bertahan secara permanen di tanah di bawah beberapa lembah ini, yang dapat dimanfaatkan dengan menggali sumur. Wadi Hanifah adalah salah satu tempat langka di mana dulu ada cukup curah hujan untuk menopang beberapa bentuk pertanian, terutama perkebunan kelapa sawit dan pertanian oasis beririgasi. 

“Pada saat yang sama, orang menggali sumur untuk mengambil air tanah. Mereka menggunakan hewan, unta dan kuda, untuk mengangkut air.” kata Shaer. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement