Sabtu 17 Dec 2016 20:30 WIB

Haji tanpa Pergi ke Baitullah

Rep: mgrol86/ Red: Agung Sasongko
Haji
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wanita menjawab, “Kami masih keturunan Rasulullah saw. Ayah gadis-gadis ini adalah seorang sayid yang mulia."

Dia berencana menikahkan gadis-gadisnya dengan laki-laki yang sederajat. Namun sebelum niatnya terlaksana dia meninggal dunia. Sejak itu harta yang dia tinggalkan untuk kami perlahan habis. "Kamu tahu, bahwa agama kita membolehkan memakan bangkai tapi dalam keadaan terpaksa hal itu dibolehkan, kami sudah empat hari tidak menemukan makanan apapun, sehingga kami sangat kelaparan. Yang ada hanyalah bangkai ini.”

Rabi’ sedih bukan kepalang dan menangis, bergegas pergi meninggalkan mereka. lalu, ia menemui saudaranya yang menemaninya haji. Rabi katakan padanya bahwa ia membatalkan ibadah hajinya.

Tentu saudaranya sangat kaget, dia menyarankan agar Rabi’ meneruskan perjalanan hajinya. Dia merayu Rabi’ dengan menyampaikan keutamaan-keutamaan ibadah haji dan ampunan dosa yang didapat bagi orang yang menunaikan ibadah haji.

Namun Rabi’ hanya diam dan langsung mengambil pakaian ihram serta barang-barangnya meninggalkan rombongan haji, ia langsung menuju ke pasar.

Ia membeli tepung sebanyak dua ratus dirham, pakaian seratus dirham dan beberapa barang lainnya, kemudian membawanya ke rumah wanita tersebut dengan menyisipkan uang selebihnya ke dalam tepung. Ketika ibu dan para gadis itu menerimanya, mereka langsung memanjatkan syukur kepada Allah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement