Selasa 15 Aug 2017 21:06 WIB

Geliat Haji Muslim Cina

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham Tirta
Jamaah haji Cina tiba di terminal haji Bandara Amir Mohammed Bin Abdulaziz, Madinah, Arab Saudi, Selasa dini hari (8/8).
Foto:

Dalam pelatihan, jamaah menerima informasi soal kebijakan, regulasi, persyaratan hingga hal-hal yang terkait dengan perjalanan keluar negeri.

"Tujuan pelatihan ini agar jamaah mengerti perjalanan mereka, meningkatkan rasa persatuan dan memastikan mereka menjalankannya dengan aman dan bermakna," kata Departemen Haji Asosiasi Islam Cina pada Global Times.

Sejumlah provinsi menerapkan kebijakan berbeda untuk batasan umur. Ada yang minimal harus 18 tahun. Sementara provinsi bagian barat menetapkan minimal usia calon jamaah adalah 25 atau 35 tahun.

Usia maksimal rata-rata adalah 70 tahun. Namun lansia tetap bisa menjalankan haji jika dinilai layak dan mampu. Proses pengajuan ini sangat kompetitif dan ketat. Terutama di bagian barat yang memiliki populasi Muslim terbesar.

Jumlah Muslim Cina di sana berkembang sangat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Seorang warga Muslim, Wei Zeming yang pernah jadi kepala grup haji provinsi tahun 2009 mengatakan bahkan ada yang harus menunggu sampai lima tahun untuk bisa pergi haji.

"Seleksi di wilayah timur seperti di Beijing tidak demikian, hanya perlu satu tahun untuk menerima izin," kata dia. Setiap tahunnya, kuota haji Cina dibagi per level provinsi. Wilayah Xinjiang mendapat alokasi terbanyak, yakni sekitar 2.700 untuk tahun ini.

Menurut sensus populasi Cina tahun 2013, ada 20 juta Muslim di negeri panda tersebut. Cina memiliki sekitar 10 kelompok etnis, termasuk Hui dengan populasi 9,81 juta orang dan Uighur sebanyak 8,39 juta orang yang mayoritas adalah Muslim.

Alokasi kuota jamaah per provinsi ditentukan oleh SARA. Sementara kuota nasional Cina ditentukan oleh Arab Saudi. Jumlahnya berkisar antara 12 ribu hingga 14.500 kuota. Tahun 2015, Cina sempat mendapat kuota 15 ribu orang.

Petugas haji dari Cina berjumlah hanya 300 orang. Mereka mempersiapkan segala keperluan, mulai dari visa, akomodasi, transportasi, hingga katering. Meski demikian, mereka membangun kerjasama dengan pemerintah dan organisasi Islam lokal.

"Kami adalah negara terbaik di dunia dalam mengatur jamaah," kata Wei. "Semuanya telah siap untuk jamaah sebelum mereka tiba, jamaah Cina adalah yang terbahagia di dunia, mereka tidak perlu khawatir akan apa pun," tambahnya.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement